Selasa, 20 Januari 2009

SENJATA BIOLOGIS

SENJATA BIOLOGIS

I. PENDAHULUAN
Senjata biologis sangatlah penting bagi dunia, dengan senjata biologi dapat merusak tatanan kehidupan dan dapat memusnahkan lawan secara mudah tanpa harus berperang, ini terbukti dalam beberapa kejadian seperti : pada 300 SM bangsa yunani memasukkan mayat binatang kedalam sumur air minum musuhnya sehingga dengan itu air tercemar dan mengandung penyakit tertentu yang dapat menyebabkan kematian apabila digunakan secara terus menerus. Dan pada tahun 1767 dimasa perang antara inggris & perancis melawan suku-suku Indian dikawasan amerika utara, tentara inggris memberikan selimut yang telah terkontaminasi Virus cacar kepada penduduk local Indian. Pada Perang Dunia (PD) I (1916-1918) : tentara jerman menggunakan anthrax dan glander untuk membuat ternak-ternak yang diekspor ke wilayah tentara sekutu hingga terinfeksi, juga tentara jerman menggunakan kolera di italy, plague di St. petersburgh.
Dan adapun suatu pertanyaan mengapa senjata biologi jadi pilihan? Karena relative tidak mahal, mudah diproduksi, relative mudah dipindahkam / disebarkan, mudah disembunyikan / dibawa / ditransport, masa incubasi diketahui / dapat diperkirakan, penyakit yang timbul mempunyai daya tular yang tinggi, beberapa virua / bakteri masih sulit / belum ada obatnya / tidak ada pengobatan yang spesifik, nama penyakit menimbulkan ketakutan dan kepanikan (dampak psikologi pada masyarakat).
Adapun untuk lebih jelasnya kami akan membahas tentang pengertian senjata biologis, jenis bahan biologi yang di gunakan sebagai senjata, penyebaran bahan biologi dan seterusnya.






II. APA ITU SENJATA BIOLOGIS
Senjata biologis yaitu senjata yang menggunakan bahan – bahan biologi atau mikroba seperti virus, bakteri, jamur atau toksin dari mahkluk hidup yang dapat menimbulkan penyakit atau kematian pada manusia ataupun ternak.

III. JENIS-JENIS BAHAN BIOLOGI YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SENJATA
Jenis-senis bahan biologi yang dapat digunakan sebagai senjata biologis yaitu ; Bakteri, Virus, jamur, Toksin.

1. Bakteri
Misalnya pada penyakit : Anthrax, pest, Tuberkulosis dan lain-lain

a. Anthrax
Pada tahun 1877 robet khoch berhasil membiakan kultur murni Bacillus anthracis dan membuktikan bakteri ini sebagai penyebab penyakit antrax dengan menyuntikannya pada hewan percobaan.
Pada tahun 1881, Louis Pasteur berhasil menemukan cara pencegahan penyakit anthrax dengan membuat vaksin dari Bacillus anthracis.
Penyakit antrak merupakan penyakit menular yang umumnya menyerang hewan herbivora tetapi dapat juga menyerang manusia. Angka resiko terinfeksi anthrax pada manusia berkisar 1/100.000 dan sebagian menginfeksi kulit.
Walaupun hanya berukuran 3-8 mikrometer bakteri anthrax bersifat aerob, dan sporanya dapat bertahan puluhan tahun dalam tanah. Bakteri ini biasanya eneyerang hewean seperti kambing, domba, unta dan burung unta.
Pada manusia anthrax dapat menyerang dengan tiga jalan yaitu: kulit, pernapasan, pencernaan. Manusia dapat terinfeksi antrax karena mengkonsumsi daging hewan yang kontaminasi bakteri antrax yang tidak dimasak sempurna. Masa inkubasi antrax biasanya 7 hari. Gejala yang timbul adalah rusaknya jaringan kulit, demam, kelelahan, sakit tenggorokan dan sakit otot. Dalam beberapa hari gejala ini di ikuti dengan gangguan pernafasan yang parah, shock atau bahkan meningitis (radang selaput otak). Lebih dari 20% orang yang terkena anthrax akan mati jika tidak tertangani dengan baik.
Manifestasi penyakit antrax ada 3 bentuk yaitu:
- Anthrax kulit, bila penularan melalui kulit atau selaput lender. Timbul bercak kemerahan pada daerah kulit kemudian berubah menjadi bintil atau benjolan yang berair dengan warna ungu kehitamandibagian tengah. Bintil ini akan mengalami neerosis dan pecah. Kulit disekitar membengkak dan timbul bintil-bintil baru. Diikuti dengan membesarnya kelenjar getah bening disekitarnya. Penderita mengalami lemah lesu, demam, sakit kepala, mual dan muntah. Bila kuman menjalar melalui pembuluh darah maka akan menjadi demam
- Anthrax paru-paru, bila penularan melalui pernafasan. Penderita akan melalui demam, sakit kepala, lemah dan sesak nafas. Pada pemeriksaan paru-paru akan ditemukan kasus pnemonia
- Anthrax sepsis, merupakan kelanjutan dari kedua jenis penyakit antrax diatas atau kadang terjadi tanpa melalui tahapan tersebut. Penderita berkeringat, sianosis dan shock. Pada beberapa kasus menyebabkan radang selaput otak.

Kemampuan bakteri anthrax sebagai senjata biologis dapat di gambarkan sebagai berikut. Bila 50 kg spora anthrax disebarkan melalui pesawat dikota yang berpenduduk 5 juta orang, maka 100.000 akan mati dan 250.000 manusia terinfeksi..
Adapun cara bakteri anthrax bekerja sebagai berikut. Spora dalam bentuk bubuk atau dalam kemasan aerosol disebar. Spora akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, pencernaan atau kulit. Spora akan tumbuh menjadi bentuk vegetatif pada lingkungan yang kaya akan asam amino, nukleosida dan glukosa, seperti dalam darah dan jaringan manusia atau hewan. Bakteri vegetatif ini akan mengeluarkan racun yang menyebabkan pendarahan, edema (penggumpalan cairan) dan kematian sel yang berakibat pada kematian. Bergantung pada cara masuk bakteri kedalam tubuh korban, bakteri anthrax dapat mematikan korbannya dalam waktu 1 – 7 hari. Jika masuk melalui kulit, memberikan efek yang paling ringan. Bakteri yang masuk melalui pernafasan dapat mematikan korban 2 -3 hari. Sampai sekarang belum ada teknologi yang mampu mendeteksi adanya serangan senjata biologis pada suatu wilayah atau Negara.
Usaha pencegahan dari serangan bakteri anthrax ini antara lain dapat dilakukan dengan antibiotic khususnya penisilin. Selain itu juga dapat menggunakan obat lain seperti ciprofloxacin, doxycycline, tetracycline, ataupun juga dapat menggunakan vaksin anthrax yang telah dikembangkan di Amerika.

b. Pest
Senjata biologis yang menngunakan bakteri pest dalam bentuk aerosol dapat menimbulkan penyakit yang parah dan fatal. Penyebabnya adalah bakteri yersinia pestis yang bisa didapat kan pada tikus dan kutunya di pelbagai wilayah dunia.
Penyakit ini ditandai dengan demam, lesu dan segera berlanjut menjadi pest pneumonic berupa napas bersengah-sengah, batuk darah dan nyeri dada. Juga diikuti gangguan pencernaan berupa mual, muntah, nyeri lambung, dan diare. Dalam dua sampai empat hari penderita akan mengalami septic shock (renjatan akibat darah keracunan bakteri)
Penyakit pest pnumoniak menular melalui sekresi pernapasan pada orang yang berada disekitar penderita (dalam radius dua meter). Walaupun demikian bakteri Yersinia pestis ini sangat sensitive pada cahaya matahari dan bertahan di udara luar sekitar satu jam. Penyakit ini didiagnosis lewat anti bodi yang terbentuk pada penderita.
Penyakit pest dapat di obati dengan antibiotic seperti streptomycin, gentamicin, tetracilin atau kelas anti mikroba fluroquinolone perlu segera diberikan untuk mencega fatalitas.
Contohnya, pada sejarah senjata biologi pada tahun 1347-1350 ; bangsa Mongolia mengusir pedagang bangsa Genoa di kota Kafa di laut hitam dengan memanfaatkan mayat-mayat yang membusuk untuk menyebarkan wabah penyakit pest ini.

c. Tuberkulosis
Tuberculosis adalah penyakit menular pada manusia, yang bersifat kronis dan lama penderitaannya. Di AS pada tahun 1977 terdapat 30.145 kasus tuberculosis yang dilaporkan dan 2.968 kematian karena hal tersebut. Tuberculosis pada manusia dapat merusak jaringan tubuh yang manapun, tetapi paru-paru merupakan paling umum terinfeksi. Karena tuberculosis adalah penyakit bacterial yang kronis dan berkembang perlahan, maka infeksi dapat berlangsung tanpa terperhatikan sampai pada suatu kesempatan pemeriksaan pada sinar X memperlihatkan adanya luka-luka potogenik pada paru-paru. Gejala pada umumnya yaitu pleurisy (peradangan selaput paru-paru) dan rasa sakit samara-samar, sering kali disertai batuk, demam disiang hari, rasa lelah dan turunnya berat badan. Organisme penyebab tuberculosis manusia ialah Mycobagterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang langsing , lurus atau lengkung, berukuran 0,3 – 0,6 m x 0,5 – 4,0 m. bianya terdapat tunggal atau berkelompok. Tidak bergerak dan tidak membentuk spora atau kapsul. Sukar diwarnai dengan zat warna mikrobiologis biasa, tetapi mudah diwarnai dengan pewarnaan tahan-asam Ziehl-Neelson, yaitu mula-mula diwarnai dengan karbol-fuksin dan di panaskan sampai meguap, lalu di cuci dengan alcohol asam. mungkin karena tingginya kadar lemak pada organisme ini, maka warna tersebut tidak tercuci oleh alcohol asam (sehingga dinamakan bacillus tahan asam) dan tetap berwarna merah seperti warna yang diberikan pertama. Pewarna tandingan degan biru metilen akan mewarnai semua organisme yang lain menjadi biru.
Pengobatan penyakit ini yaitu istirahat ditempat tidur, makan yang cukup dan bergizi, dengan pembedahan bila perlu untuk membuang atau melumpuhkan paru-paru yang terserang, dan kemoterapi. Obat paling efektif yang kini digunakan ialah isoniasid (hidrazid asam isonikotinat), biasanya disebut INH (isonicotinic acid hydrazide). Obat lain yang dapat digunkan ialah streptomisin (SN) dan asam p-aminosalisat (APS).

2. Virus
Misalnya : Penyakit Cacar
Cacar
Penyakit ini disebabkan oleh virus variola. Virus ini termasuk kelompok Orthopoxvirus, empat diantaranya bisa menginfeksi manusia, masing-masing penyebab cacar, cacar air, cacar monyet dan cacar sapi.
Penyakit cacar termasuk cukup ganas hal ini terbukti secara medis, bahwa cacar dapat menyebabkan kematian satu dari 20 penderita. Luka pada bagian mulut atau tenggorokan penderita akan memborok melepaskan virus dalam jumlah besar dalam ludah. Adapun gejala yang dapat terlihat adalah bintik atau ruam dimuka, tangan dan kaki. Bintik ini berbentuk bulat, keras dan tertahan kuat dikulit yang berubah menjadi kerak setelah delapan sampai sembilan hari.
Terjadinya kematian akibat cacar biasanya terjadi setelah sakit satu minggu atau pada minggu kedua. Masa inkubasi sekitar 7 – 17 hari. Gejalanya demam tinggi, letih lesu, nyeri kepala dan punggung diikuti terbentuknya bintik atau ruam kulit.
Virus dapat menular melalui sekresi air ludah dari penderita serta kerak ruam yang berjatuhan dari kulit.
Suatu bukti pada tahun 1767, dimasa perang antara inggris dan perancis melawan suku-suku Indian di kawasan Amerika Utara, tentara inggris memberikan selimut yang telah terkontaminasi virus Cacar kepada penduduk local Indian.




3. Toksin
Misalnya : Botulinium Toxin
Botulinium
Racun botulinium biasanya terdapat pada makanan yang menggunakan kaleng sebagai wadahnya. Racun botulinium dapat menyebabkan gejala intoksikasi yang disebut botulisme. Botulisme berasal dari bahasa latin yaitu botulus yang berarti sosis, salah satu gejala keracunan yang bersifat neuroparatik, yang disebabkan oleh suatu toksin(zat racun) yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Bakteri C.botulinium tumbuh pada makanan atau benda-benda mati dan tidak pada benda hidup.
Bakteri C.botulinium sendiri adalah suatu bakteri gram positif yang berbentuk batang dengan ukuran panjang rata-rata 3-8m, dan lebar 0,5-0,8m. bakteri ini merupakan bakteri pembentuk spora yang hidup secara anaerobic.
Sekitar 25 kasus keracunan lewat makanan terjadi setiap tahun di Amerika Serikat terjadi akibat makanan kaleng yang tercemar. diJepang dari tahun 1951-1974 telah terjadi 73 letusan botulisme yang menyerang 411 penderita dimana 99 penderita atau 24,1 % meninggal.
Sejumlah Negara ditenggarai telah memproduksi senjata biologi dari racun botulinum dalam bentuk aerosol, walaupun belun ada catatan efek racun botulisme lewat pernapasan.
Kasus keracunan botulisme terjadi dalam hitungan jam sampai hari setelah seseorang mengkonsumsi makanan tercemar. Gejalanya berupa penglihatan ganda atau kabur, kelopak mata turun, sulit bicara, sulit menelan, mulut kering, otot melemah dimulai dari bagian atas tubuh. Kelumpuhan otot pernapasan membuat penderita tidak dapat bernapas.
Pencegahan dari keracunan botulisme dapat dihindari dengan tidak mengkonsumsi makanan yang telah tercemar. Dan bila ada serangan senjata biologis dengan bakteri botulinum dapat di tanggulangi dengan antiracun botulinum yang persediaanya cukup banyak dimiliki pemerintah Amerika Serikat.
Selain penyakit-penyakit dari bahan-bahan biologi di atas masih banyak penyakit lainya yang bisa dijadikan senjata biologi yaitu ; TBC, Malaria, Cholera, Typhoid fever, HIV-AIDS, Flu burung dan lain-lain. Akan tetapi beberapa dari penyakit ini belum ter cantum dalam sejarah senjata biologis yang di gunakan dalam berperang hingga sekarang ini.

IV. PENYEBARAN BAHAN BIOLOGI
Bahan-bahan biologi dapat masuk dan keluar dari tubuh manusia :
o Melalui mulut
o Saluran pernapasan
o Saluran penernaan
o Saluran kemih
o Lubang dubur
o Goresab pada kulit
o Selaput konjuntiva mata
o Gigitan serangga dan masuk kepembuluh darah kapiler

Factor-faktor yang mempengaruhi penyebaran :
o Cuaca / Iklim
o Ukuran partikel : aerosol, Liquid, powder
o Metode penyebaran : melalui udara sebagai aerosol, melalui makanan / air, topical eksposure, dan melalui vector.

V. BEBERAPA PENYAKIT MENULAR DI INDINESIA YANG POTENSIAL UNTUK DIJADIKAN SENJATA BIOLOGIS
1. Antraks Transmisi : udara, kontak, makanan
2. Poliomyelitis Transmisi : air / makanan
3. Kholera Transmisi : air / makanan
4. Tifoid Transmisi : air / makanan
5. Tuberkulosis Transmisi : Udara
6. Flu burung Transmisi : Udara
7. Sars Transmisi : Udara
8. Pest paru Transmisi : Udara
9. Cacar Transmisi : kontak langsung, udara

VI. KESIMPULAN
Senjata biologis yaitu senjata yang menggunakan bahan – bahan biologi atau mikroba seperti virus, bakteri, jamur atau toksin dari mahkluk hidup yang dapat menimbulkan penyakit atau kematian pada manusia ataupun ternak.

Jenis-senis bahan biologi yang dapat digunakan sebagai senjata biologis yaitu ; Bakteri, Virus, jamur, Toksin.
Beberapa penyakit yang dijadikan senjata biologis :
1. Antrax, Bacillus anthracis, merupakan bakteri sebagai penyebab penyakit antrax, pernyataan ini di buktikan oleh Robet koch dengan menyuntikannya pada hewan percobaan.
2. Pest, Penyebabnya adalah bakteri yersinia pestis yang bisa didapat kan pada tikus dan kutunya di pelbagai wilayah dunia.
Penyakit ini ditandai dengan demam, lesu dan segera berlanjut menjadi pest pneumonic berupa napas bersengah-sengah, batuk darah dan nyeri dada. Juga diikuti gangguan pencernaan berupa mual, muntah, nyeri lambung, dan diare. Dalam dua sampai empat hari penderita akan mengalami septic shock (renjatan akibat darah keracunan bakteri)
3. Tuberculosis, adalah penyakit menular pada manusia, yang bersifat kronis dan lama penderitaannya.
4. Cacar, Penyakit ini disebabkan oleh virus variola. Virus ini termasuk kelompok Orthopoxvirus, empat diantaranya bisa menginfeksi manusia, masing-masing penyebab cacar, cacar air, cacar monyet dan cacar sapi.
5. Racun botulinium biasanya terdapat pada makanan yang menggunakan kaleng sebagai wadahnya. Racun botulinium dapat menyebabkan gejala intoksikasi yang disebut botulisme. Botulisme berasal dari bahasa latin yaitu botulus yang berarti sosis, salah satu gejala keracunan yang bersifat neuroparatik, yang disebabkan oleh suatu toksin(zat racun) yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum.
DAFTAR PUSTAKA

 http : // WWW. Litbang. Depkes. Go. id // Download / Loka karya / Biological % 20 Weapon. Pdf
 Pelezar, michael J & Chan. (1988).Dasar – Dasar Mikrobiologi Jilid Ke – 2. Jakarta : Ui Press
 Irianto, koes. (2006). Menguak Dunia Mikrobiologi Jili 2. Bandung : CV Yrama Widya
 Mc kane, larry.(1996). Micribiology two edition. International Edition : MC. Kandel
 Salle, A.J. (1961). Fundamental Frinciple Of Bacteriology Fifth edition. Newyork : MC Graw Hill book Company.

1 komentar:

  1. terimakasih buat informasinya, ini sangat berguna bagi saya

    BalasHapus